Crane termasuk salah satu jenis alat berat (heavy equipment) yang kerap digunakan sebagai alat bantu konstruksi. Tetapi, apakah Anda sudah tahu cara kerja crane saat dioperasikan? Tentu, mengetahui cara pengoperasian ini sangat penting agar Anda, sebagai bagian dari kontraktor, bisa memaksimalkan penggunaannya.
Setiap alat berat memiliki cara kerja dan pengoperasian yang berbeda-beda. Itulah kenapa operator memiliki keahlian khusus tertentu saat mengoperasikan alat berat. Seperti crane tidak boleh dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki keahlian. Jadi, setiap operator crane pastinya harus mengetahui cara kerja dan pengoperasiannya secara menyeluruh.
Lalu, bagaimana cara kerja crane sehingga dapat mengangkut dan memindahkan beban? Simak ulasannya!
Komponen Utama Crane Beserta Fungsinya
Alat crane dapat berfungsi secara optimal dikarenakan adanya komponen utama. Dimana, setiap komponennya saling terhubung satu sama lain. Adapun beberapa komponen utama crane berikut fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Lengan Crane
Lengan crane atau biasa disebut dengan jib adalah komponen yang berfungsi untuk membuat crane memiliki area jangkauan yang jauh. Selain itu, lengan juga dapat berputar mengikuti body crane.
Umumnya lengan crane tersusun dari struktur elemen-elemen besi solid yang kuat dan kokoh. Hal ini membuat lengan crane dapat menahan beban dengan bobot yang berat dan dalam jumlah yang banyak.
2. Counter Weight
Saat mengangkat atau memindahkan beban crane membutuhkan posisi yang seimbang. Untuk menjaga posisinya tetap seimbang, maka crane menggunakan counter weight. Fungsinya adalah sebagai beban tambahan untuk menjaga crane tetap dalam posisi seimbang.
Beban dari counter weight disesuaikan dengan maksimum berat total pengangkatan crane. Jadi, semakin besar total berat beban yang diangkat crane, maka beban counter weight juga akan semakin besar.
3. Hoist
Pengangkatan beban secara vertikal dapat dilakukan oleh crane karena menggunakan hoist. Inilah yang menjadi fungsi hoist, sehingga crane dapat mengangkat atau memindahkan beban dari tempat rendah ke tempat tinggi dan sebaliknya.
Posisi penempatan hoist berada pada lengan crane. Jadi, pergerakan dan jangkauan hoist mengangkat atau memindahkan beban tergantung dari posisi lengan crane diarahkan.
4. Trolley
Bila hoist memiliki fungsi mengangkat atau memidahkan beban secara vertikal, sementera trolly sebaliknya. Fungsi dari trolly adalah membawa beban yang diangkat oleh hoist secara horizontal.
Bila hoist digerakkan naik turun, maka trolly gerakannya maju dan mundur. Posisinya dan penempatannya sama dengan hoist, yaitu berada pada lengan crane.
5. Sling
Sling atau kabel baja memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen crane lainnya. Bukan hanya sebagai penghubung, sling juga digunakan pada hoist untuk mengangkat atau memindahkan beban.
Ketebalan dan kekuatan sling disesuaikan dengan ukuran crane. Semakin besar ukuran crane, maka sling yang dibutuhkan akan lebih tebal dan panjang. Dengan begitu, komponen crane dapat terhubung dengan kuat dan kokoh.
6. Mast
Ketinggian dari crane diatur oleh mast yang terhubung langsung dengan body utama crane. Penggunaan mast memungkin crane dapat menjangkau berbagai kondisi beban yang jauh dan tinggi.
Biasanya mast menggunakan sistem hidrolik untuk mengatur ketinggian crane. Dikarenakan fungsinya untuk mengatur ketinggian crane, maka mast tidak dapat digerakkan secara horizontal. Artinya hanya dapat digerakkan secara vertikal.
Cara Kerja Crane dan Sistem yang Digunakan
Saat dioperasikan, tentu crane memiliki prinsip cara kerja agar penggunaannya dapat berfungsi secara optimal. Dalam pengoperasiannya setiap komponennya digunakan sesuai dengan fungsinya.
Lalu, seperti apa cara kerja crane? Berikut ini penjelasannya.
1. Mekanisme Mengangkat Beban
Cara kerja crane hidrolik mengangkat beban biasanya disebut dengan luffing atau hoisting mechanism. Beban dapat diangkat atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya melalui motor penggerak. Penggunaan motor penggerak membantu untuk menggulung dan mengulurkan sling (kabel baja).
Pada kabel baja terhubung dengan pulley. Serta terdapat hook (pengait) untuk menghubungkan kabel baja dengan beban yang akan diangkat. Pada saat motor penggerak hidup pulley akan berputar sesuai arah rotasi.
Bila gerakan rotasi menggulung, maka crane akan melakukan gerakan mengangkat. Sedangkan bila rotasi pulley mengulurkan, maka crane akan melakukan gerakan menurunkan beban.
2. Mekanisme Gerakan
Terdapat beberapa jenis gerakan yang bisa dilakukan crane. Biasanya gerakan yang umumnya dapat dilakukan adalah bergerak naik, bergerak turun, dan berputar. Setiap gerakan ini membuat crane dapat melakukan fungsinya dengan maksimal. Serta jangkauan beban bisa lebih jauh dan dapat mencapai tempat yang tinggi.
Untuk melakukan gerakan naik dan turun biasanya ada dua sistem yang digunakan yaitu, sistem sling (kabel baja) dan sistem hidrolik. Penggunaan sistem tersebut disesuaikan dengan jenis crane. Sedangkan untuk gerakan berputar (swing) crane menggunakan motor penggerak yang terhubung dengan meja putar (slewing unit).
3. Mekanisme Pemindahan Beban
Cara crane memindahkan beban dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggerakan beban muatan. Crane dapat menggerakan beban muatan dengan bantuan motor penggerak. Ada dua komponen yang membuat pemindahan beban muatan crane menjadi lebih mudah yaitu, trolley dan hoist.
Dua komponen tersebut saling terhubung dan pergerakannya diatur sesuai tempat pemindahan yang dituju. Pergerakan trolley dan hoist dapat dilakukan secara horizontal serta vertical sepanjang lengan crane. Jadi, jangkauan pemindahan beban muatan tergantung seberapa panjang lengan dan tinggi crane.
4. Mekanisme Pengoperasian
Semua pergerakan crane diatur dari ruang kontrol yang disebut dengan operator cab. Setiap komponen crane sudah terintegrasi dengan sistem kontrol, sehingga pergerakannya dapat dikendalikan langsung oleh operator. Biasanya di dalam operator cab sudah dilengkapi dengan penggunaan sistem kontrol yang canggih.
Saat pengoperasian crane, tentu membutuhkan jarak padang yang terlihat jelas. Ukuran crane yang besar terkadang menyulitkan operator melihat posisi muatan beban yang akan diangkat atau dipindahkan.
Untuk mengatasi hal tersebut telah ada monitor yang dapat memperlihatkan setiap sudut pandang dari posisi crane. Dengan menggunakan monitor, operator dapat dengan mudah mengoperasikan crane.
Dari penjelasan di atas, tentu sudah bisa memberikan Anda gambaran mengenai cara kerja crane. Untuk cara kerja dari crane mungkin agak mirip dengan jenis alat berat lainnya. Tetapi, kehati-hatian saat mengoperasikan crane menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan crane memiliki lengan pengendali yang panjang.
Dalam penggunaan alat berat harus bisa seimbang dengan perawatan yang dilakukan. Hal ini tentu memiliki tujuan untuk tetap menjaga fungsi alat berat dapat beroperasi secara maksimal. Komponen utama yang harus senantiasa diperhatikan adalah sistem hidrolik.
Penggunaan sistem hidrolik membantu pergerakan alat berat menjadi lebih mudah dan cepat. Tetapi, bila terjadi kerusakan pada selang hidrolik, maka fungsinya akan menjadi kurang optimal. Nah, untuk memperbaikinya Anda bisa lakukan di bengkel press selang hidrolik Medan Elsukman.
Semua kendala selang hidrolik yang bocor dapat kami atasi. Hasil perbaikan selang hidrolik pun dijamin memuaskan. Dikarenakan langsung ditangani oleh tenaga ahli di bidangnya. Di Elsukman, Anda bisa menggunakan layanan press selang hidrolik untuk melakukan perbaikan dengan hasil yang optimal. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan pelayanan perbaikan yang cepat!