Seperti diketahui, pompa hidrolik memiliki fungsi yang sangat penting dalam alat berat excavator. Pasalnya, komponen yang satu ini akan membuat sistem hidrolik bisa berfungsi secara optimal. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja pompa hidrolik pada excavator tersebut?
Tentu, sebagai kontraktor, mengetahui cara kerja dari setiap sistem alat berat menjadi hal yang perlu diketahui. Dengan mengetahui cara kerjanya, Anda akan semakin mudah menyesuaikan pekerjaan konstruksi atau lainnya dengan mudah. Sama halnya dengan penggunaan excavator.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai cara kerja pompa hidrolik pada excavator. Penasaran? Simak ulasannya!
Sekilas Tentang Sistem Hidrolik
Seperti namanya, sistem hidrolik adalah sebuah sistem penggerak yang memanfaatkan zat cair (fluida) untuk dapat menghasilkan energi mekanis. Dari hasil energi mekanis yang dihasilkan akan ditransmisikan menjadi energi gerak yang memiliki daya yang cukup kuat.
Itulah kenapa penerapan sistem hidrolik banyak digunakan pada komponen alat berat. Salah satunya seperti alat berat excavator.
Tidak hanya dalam bidang alat berat saja. Tetapi, hampir semua bidang teknologi seperti transportasi, manufaktur, dan lainnya juga menggunakan sistem hidrolik. Tujuannya tentu untuk memudahkan setiap pekerjaan yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia.
Cara Kerja Pompa Hidrolik Excavator
Pompa hidrolik masuk dalam kategori komponen utama excavator. Artinya, setiap komponen utamanya akan saling terhubung satu sama lain untuk menjalankan fungsi sistem hidrolik secara optimal.
Lalu, bagaimana cara kerja pompa hidrolik pada excavator? Berikut ini diantaranya:
1. Awal Kerja Pompa Hidrolik
Sebagaimana pada sistem lainnya, awal kerja dari pompa hidrolik akan dimulai ketika mesin excavator dihidupkan. Jadi, tenaga putar atau torsi untuk menggerakan komponen yang ada di dalam pompa hidrolik didapatkan dari mesin.
Ketika pompa mendapatkan transmisi energi dari mesin, maka secara langsung akan menggerakkan semua komponennya. Dari setiap komponen yang ada di dalam pompa hidrolik memiliki fungsi yang saling terhubung. Mulai dari penarikan hingga penyaluran oli hidrolik.
2. Penarikan Oli Hidrolik dari Reservoir
Saat pompa hidrolik excavator bekerja, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah penarikan oli dari reservoir (tangki hidrolik). Komponen yang memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan penarikan oli hidrolik yaitu piston.
Oli akan ditarik dari reservoir dan akan masuk melalui check valve saluran inlet pompa hidrolik. Ketika ditarik oli hidrolik tidak langsung disalurkan. Tetapi, masih terdapat beberapa mekanisme yang dilakukan seperti meningkatkan tekanan dan temperatur oli hidrolik.
3. Penyaluran Oli Hidrolik
Setelah oli ditarik oleh pompa hidrolik, selanjutnya akan diteruskan melalui saluran selang. Dimana, dari setiap saluran selang yang terhubung langsung dengan pompa hidrolik adalah komponen utama.
Oli hidrolik yang disalurkan memiliki daya yang berbeda ketika masih berada di reservoir. Daya oli hidrolik ketika disalurkan oleh pompa memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi. Inilah yang membuat translasi daya fluida menjadi mekanis dapat menjadi lebih besar.
4. Arah Saluran Oli Hidrolik
Pompa hidrolik akan mengarahkan oli sesuai dengan saluran yang sudah terpasang. Biasanya saluran memiliki arah menuju ke komponen utama penggerak excavator. Jadi, oli dengan daya tekanan dan temperatur yang tinggi akan disalurkan kesana.
Dalam proses penyaluran oli hidrolik juga akan diatur oleh control valve. Artinya aliran oli hidrolik tidak langsung mengarah ke komponen excavator. Tetapi, akan diatur sesuai keperluan gerakan yang dilakukan. Itulah kenapa gerakan excavator dapat terlihat lebih dinamis.
5. Oli Hidrolik Mencapai Aktuator
Penyaluran oli dari pompa hidrolik akan berakhir di aktuator komponen utama excavator. Misalnya seperti di Boom Slinder, Arm Silinder, Bucket Silender, dan lain-lain. Dimana daya dari oli hidrolik akan diubah menjadi energi mekanis. Dengan begitu, excavator dapat melakukan gerakan mengeruk dan lainnya.
Jadi, semua arah aliran oli dari pompa hidrolik sudah diatur oleh sistem hidrolik itu sendiri. Selain itu, tekanan dan temperatur oli hidrolik juga seimbang dan merata ke setiap bagian penggerak excavator. Inilah yang menjadi kelebihan dari sistem hidrolik.
6. Penarikan Kembali Oli Hidrolik
Tidak hanya untuk menyalurkan oli hidrolik saja. Pompa hidrolik juga masih mempunyai fungsi lain yaitu mengembalikan oli pada reservoir. Setelah oli hidrolik telah selesai digunakan oleh setiap penggerak excavator.
Penarikan dilakukan sebelum mesin dimatikan. Diamana, oli hidrolik secara langsung akan kembali lagi ke reservoir. Jadi, tidak ada oli pada saluran sistem hidrolik ketika excavator telah selesai dioperasikan.
Dari penjelasan cara kerja pompa hidrolik pada excavator di atas, tentu membuat Anda semakin tahu. Bahwa pada dasarnya tidak semua sistem yang terlihat sederhana akan sama halnya dengan fungsinya. Inilah yang digambarkan lewat sistem hidrolik pada excavator.
Pentingnya Perawatan Selang Hidrolik Excavator
Sebelumnya telah sempat dijelaskan mengenai tekanan dan temperatur oli hidrolik yang tinggi. Nah, ada resiko yang bisa terjadi bila selang hidrolik excavator tidak dilakukan perawatan. Hal yang dapat terjadi adalah kebocoran pada selang hidrolik. Apa dampaknya? Akan terjadi penurunan fungsi sistem hidrolik.
Fungsi sistem hidrolik yang tidak optimal, tentu akan mempengaruhi kinerja dari excavator. Hal ini tentunya tidak Anda inginkan terjadi pada saat excavator dioperasikan.
Jika terjadi kebocoran selang hidrolik jangan tunda dan langsung lakukan perbaikan. Untuk melakukan perbaikan, Anda bisa gunakan layanan press selang hidrolik dari Elsukman.
Tentu, tak perlu ribet lagi mencari jasa perbaikan selang hidrolik excavator yang bocor. Serahkan saja pada kami yang sudah sangat berpengalaman menjadi perusahaan bengkel press hidrolik Medan. Kami juga senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal dan tentunya dengan harga terbaik!