Meskipun sekilas cukup mirip, sistem hidrolik dan sistem pneumatik adalah dua sistem yang berbeda. Keduanya menjadi sistem pendukung alat berat dan banyak diaplikasikan dalam berbagai jenis kendaraan.
Hanya saja, sebagai kontraktor alat berat, Anda harus bisa membedakan sistem hidrolik dan pneumatik. Hal ini karena kedua sistem ini memiliki cara kerja dan penghasil tenaga gerak yang berbeda-beda.
Nah, pada kesempatan ini akan dibahas tentang beberapa perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik yang perlu diketahui dengan seksama. Penasaran? Simak ulasannya!
Fungsi Sistem Hidrolik dan Pneumatik pada Alat Berat

Fungsi penggunaan sistem hidrolik pada alat berat utamanya adalah sebagai penggerak komponen. Jadi, energi fluida akan diubah menjadi energi mekanis untuk menggerakan aktuator. Hal ini membuat komponen alat berat dapat dengan mudah bergerak.
Sedangkan untuk fungsi sistem pneumatik adalah mengatur posisi dan arah dari komponen alat berat. Dalam penggunaannya hanya sebagai pengatur posisi dan arah komponen. Sangat jarang digunakan sebagai sistem penggerak alat berat.
Perbedaan Sistem Hidrolik dan Sistem Pneumatik

Antara sistem hidrolik dan pneumatik sama-sama menghasilkan energi mekanis. Meskipun demikian, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Perbedaan tersebut diantaranya:
1. Konversi Energi
Sistem hidrolik memanfaatkan energi fluida berupa cairan untuk dikonversikan menjadi energi mekanis. Setelah dikonversikan, sistem hidrolik dapat dengan mudah menggerakan komponen dari sebuah sistem. Inilah yang menjadi cara kerja sistem hidrolik.
Sedangkan sistem pneumatik memanfaatkan energi fluida berupa udara. Dimana, udara yang digunakan telah memiliki tekanan yang cukup tinggi. Selanjutnya, dikonversikan menjadi energi mekanis. Seperti inilah cara kerja sistem pneumatik.
2. Pengaplikasian Hukum Fisika
Semua teknologi yang diciptakan pastinya akan memanfaatkan hukum fisika. Sama halnya dengan sistem hidrolik dan juga sistem pneumatik. Kedua sistem ini dapat menjalankan fungsinya dengan optimal dikarenakan memanfaatkan hukum fisika.
Sistem hidrolik mengaplikasikan hukum fisika Pascal. Dikarenakan media yang digunakan melibatkan antara fluida berupa cairan dan pressure (gaya tekanan). Pada sistem hidrolik fluida akan diubah memiliki tekanan dan temperatur tinggi.
Sistem pneumatik mengaplikasikan hukum fisika Aeromekanika. Dimana, dalam penerapan sistemnya memanfaatkan udara bertekanan. Untuk membuat udara bertekanan (gas dan uap) dapat seimbang. Maka, dalam penerapannya sistem pneumatik juga memanfaatkan gaya aerostatika dan gaya aerodinamika.
3. Jenis Energi yang Digunakan
Sebelumnya telah sempat disinggung mengenai konversi energi yang dimanfaatkan oleh sistem hidrolik dan sistem pneumatik. Keduanya memanfaatkan jenis energi yang berbeda.
Sistem hidrolik memanfaatkan energi fluida berupa cairan. Untuk jenis cairan yang biasanya digunakan dalam sistem ini adalah oli hidrolik atau minyak hidrolik. Jenis cairan ini telah memiliki spesifikasi khusus untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Untuk sistem pneumatik memanfaatkan energi fluida berupa udara. Bedanya, udara diperoleh dari lingkungan yang terbuka. Udara tersebut selanjutnya akan diproses oleh sistem pneumatik untuk menjadi udara bertekanan.
4. Komponen Sistem
Hal yang membedakan selanjutnya antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah komponen sistem. Karena memanfaatkan energi yang berbeda, maka komponen sistem yang digunakan pun berbeda.
Sistem hidrolik memanfaatkan pompa hidrolik untuk dapat membuat fluida memiliki tekanan dan temperatur tinggi. Sifat fluida seperti ini yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan energi mekanis yang besar.
Sedangkan komponen sistem pneumatik memanfaatkan kompresor untuk menaikkan tekanan dan menurunkan volume udara. Udara harus memiliki sifat dengan tekanan yang tinggi dan stabil. Kondisi sifat udara seperti ini yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi mekanis yang besar.
5. Media Kerja
Sama-sama menghasilkan energi mekanis, akan tetapi besaran yang dihasilkan sistem hidrolik dan pneumatik berbeda. Itulah kenapa penggunaannya pada sebuah sistem penggerak disesuaikan dengan kemampuan besaran energi mekanis yang dapat dihasilkan.
Perbedaan ini dapat dilihat pada media kerjanya. Dimana, sistem hidrolik digunakan pada sistem yang membutuhkan tenaga penggerak yang cukup kuat. Sedangkan sistem pneumatik lebih sering digunakan pada bagian komponen yang memerlukan stabilitas kontrol.
6. Susunan Rangkaian Sistem
Susunan rangkaian sistem hidrolik terdiri dari reservoir tank, filter, pompa hidrolik, control valve, selang hidrolik, oil cooler, dan aktuator. Inilah yang merupakan komponen utama sistem hidrolik.
Susunan rangkaian sistem pneumatik terdiri dari kompresor, air trap, air filter, regulator, solenoid valve, dan aktuator. Rangkaian sistem pneumatik berfokus untuk dapat menghasilkan udara bertekanan dan stabil.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik memiliki beberapa kelebihan yang juga menjadi keunggulannya. Adapun beberapa kelebihan dari sistem ini diantaranya adalah:
- Mampu menghasilkan energi mekanis yang besar
- Memiliki sistem dengan tingkat yang presisi dan fleksibel
- Dapat memindahkan atau mengangkat beban yang sangat berat
- Memiliki rangkaian sistem yang sederhana
- Memiliki pengontrolan sistem yang mudah untuk dioperasikan
- Pengoperasian sistem tidak menimbulkan suara berisik dan getaran yang cukup mengganggu
- Dapat digunakan pada berbagai medan pekerjaan
Meskipun memiliki cukup banyak kelebihan, sistem hidrolik masih memiliki kekurangan. Adapun beberapa kekurangan dari sistem ini diantaranya:
- Butuh perawatan yang intensif dan dilakukan secara berkala
- Membutuhkan tingkat kepresisian yang cukup tinggi
- Penggunaan komponen sistem yang harus sesuai spesifikasi
- Harus menggunakan oli hidrolik berkualitas
- Kerusakan yang sering terjadi pada sistem hidrolik adalah kebocoran yang dapat membuat fungsinya menjadi tidak optimal
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatik

Sistem pneumatik juga memiliki cukup banyak kelebihan yang membuatnya banyak diaplikasikan pada berbagai alat berat. Adapun beberapa kelebihan dari sistem ini diantaranya adalah:
- Tidak membutuhkan fluida yang khusus, karena langsung memanfaatkan udara bebas
- Tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suhu dan temperatur
- Aman dari bahaya kebakaran dan ledakan
- Tidak membutuhkan cairan tambahan sebagai pendingin (cooling system)
- Biaya rangkaian sistem yang lebih terjangkau
Hanya saja, meskipun memiliki cukup banyak kelebihan, sistem pada alat berat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Adapun beberapa kekurangan yang dimaksud diantaranya:
- Menghasilkan energi mekanis yang tidak begitu besar
- Penggunaan sistem terbatas pada jenis pekerjaan tertentu
- Suara kerja sistem yang cukup bising, karena menggunakan kompresor
- Memiliki resiko mudah terjadi ketermampatan yang dapat mengganggu fungsi pengoperasian sistem
- Biaya perawatan yang cukup tinggi, ketika terjadi kerusakan sistem akibat udara yang terkontaminasi dengan kotoran dan air
Itulah kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda bandingkan langsung. Antara sistem hidrolik dan sistem pneumatik. Jadi, Anda dapat mengetahui alasan kenapa komponen penggerak alat berat lebih banyak menggunakan sistem hidrolik ketimbang sistem pneumatik.
Lengkapi Komponen Sistem Hidrolik Alat Berat di Elsukman

Bila Anda memiliki alat berat yang dioperasikan untuk berbagai pekerjaan, pastikan bahwa komponen sistem hidrolik yang digunakan memiliki kualitas yang bagus.
Seperti yang sudah disinggung mengenai kekurangan sistem hidrolik. Ketika menggunakan komponen tidak berkualitas, akan sangat rentan membuat fungsinya menjadi tidak optimal.
Nah, untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa mendapatkan komponen atau spare part sistem hidrolik dari Elsukman. Semua komponen sistem hidrolik yang disediakan memiliki garansi.
Bila Anda tertarik, langsung saja kunjungi laman produk Elsukman. Selain itu, kami juga menyediakan layanan jasa press selang hidrolik. Ketika selang hidrolik alat berat Anda mengalami kebocoran, bisa serahkan pada kami untuk memperbaikinya.